Cara Menghitung Produk Nasional Bruto dan Produk Domestik Bruto
Cara Menghitung Produk Nasional Bruto dan Produk Domestik Bruto

Cara Menghitung Produk Nasional Bruto dan Produk Domestik Bruto

Hello Sobat TeknoBgt, kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan Produk Nasional Bruto (PNB) dan Produk Domestik Bruto (PDB), dua istilah yang sering disebut dalam dunia ekonomi. Namun, tahukah kalian bagaimana cara menghitung PNB dan PDB? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Pendahuluan

Sebelum membahas cara menghitung PNB dan PDB, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu pengertian dari kedua istilah tersebut. PNB adalah jumlah nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu periode tertentu, sedangkan PDB adalah jumlah nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam batas wilayahnya sendiri.

Meskipun terdapat perbedaan dalam batasan wilayah, namun baik PNB maupun PDB memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengukur kesejahteraan suatu negara dan pertumbuhan ekonominya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana cara menghitung PNB dan PDB.

Cara Menghitung PNB

PNB dapat dihitung dengan menggunakan tiga pendekatan yaitu pendekatan pengeluaran, pendekatan produksi, dan pendekatan pendapatan. Ketiga pendekatan ini menghasilkan hasil yang sama, namun menggunakan cara yang berbeda. Berikut adalah penjelasan mengenai ketiga pendekatan tersebut.

Pendekatan Pengeluaran

Pendekatan pengeluaran ini menghitung PNB dari sisi pengeluaran. Jumlah PNB dapat dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh masyarakat dalam satu periode tertentu. Pengeluaran tersebut terdiri dari konsumsi rumah tangga (C), investasi (I), pengeluaran pemerintah (G), dan net ekspor (X-M).

PengeluaranRumus
Konsumsi Rumah Tangga (C)
Investasi (I)
Pengeluaran Pemerintah (G)
Net Ekspor (X-M)
PNB

Contoh:

Sebuah negara memiliki konsumsi rumah tangga sebesar Rp 10 triliun, investasi sebesar Rp 5 triliun, pengeluaran pemerintah sebesar Rp 3 triliun, dan net ekspor sebesar Rp 2 triliun. Berapakah PNB negara tersebut?

PNB = C + I + G + (X-M)

PNB = Rp 10 triliun + Rp 5 triliun + Rp 3 triliun + Rp 2 triliun

PNB = Rp 20 triliun

Pendekatan Produksi

Pendekatan produksi menghitung PNB dari sisi produksi. Jumlah PNB dapat dihitung dengan menjumlahkan seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh sektor-sektor ekonomi dalam suatu negara dalam satu periode tertentu. Nilai tambah tersebut merupakan selisih antara nilai produksi dan nilai input.

Sektor EkonomiNilai ProduksiNilai InputNilai Tambah
Pertanian
Perikanan
Pertambangan
Industri
Jasa
PNB

Contoh:

Sebuah negara memiliki nilai produksi sektor pertanian sebesar Rp 5 triliun, nilai input sektor pertanian sebesar Rp 3 triliun, nilai produksi sektor perikanan sebesar Rp 2 triliun, nilai input sektor perikanan sebesar Rp 1 triliun, nilai produksi sektor pertambangan sebesar Rp 3 triliun, nilai input sektor pertambangan sebesar Rp 1 triliun, nilai produksi sektor industri sebesar Rp 7 triliun, nilai input sektor industri sebesar Rp 5 triliun, nilai produksi sektor jasa sebesar Rp 8 triliun, dan nilai input sektor jasa sebesar Rp 6 triliun. Berapakah PNB negara tersebut?

PNB = Nilai Tambah Sektor Pertanian + Nilai Tambah Sektor Perikanan + Nilai Tambah Sektor Pertambangan + Nilai Tambah Sektor Industri + Nilai Tambah Sektor Jasa

PNB = (Rp 5 triliun – Rp 3 triliun) + (Rp 2 triliun – Rp 1 triliun) + (Rp 3 triliun – Rp 1 triliun) + (Rp 7 triliun – Rp 5 triliun) + (Rp 8 triliun – Rp 6 triliun)

PNB = Rp 10 triliun

Pendekatan Pendapatan

Pendekatan pendapatan menghitung PNB dari sisi pendapatan. Jumlah PNB dapat dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi dalam suatu negara dalam satu periode tertentu. Faktor-faktor produksi tersebut meliputi upah, sewa, bunga, dan keuntungan.

Faktor ProduksiPendapatan
Upah
Sewa
Bunga
Keuntungan
PNB

Contoh:

Sebuah negara memiliki total upah sebesar Rp 7 triliun, total sewa sebesar Rp 3 triliun, total bunga sebesar Rp 2 triliun, dan total keuntungan sebesar Rp 4 triliun. Berapakah PNB negara tersebut?

PNB = Total Pendapatan Faktor Produksi

PNB = Rp 7 triliun + Rp 3 triliun + Rp 2 triliun + Rp 4 triliun

PNB = Rp 16 triliun

Cara Menghitung PDB

Berbeda dengan PNB yang mengukur seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara, PDB hanya mengukur jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam batas wilayahnya. Oleh karena itu, cara menghitung PDB lebih sederhana dibandingkan dengan cara menghitung PNB.

PDB dapat dihitung dengan menggunakan pendekatan produksi seperti cara menghitung PNB dengan pendekatan produksi. Jumlah PDB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh sektor-sektor ekonomi dalam batas wilayah suatu negara dalam satu periode tertentu.

Sektor EkonomiNilai ProduksiNilai InputNilai Tambah
Pertanian
Perikanan
Pertambangan
Industri
Jasa
PDB

Contoh:

Sebuah negara memiliki nilai produksi sektor pertanian dalam batas wilayahnya sebesar Rp 3 triliun, nilai input sektor pertanian dalam batas wilayahnya sebesar Rp 2 triliun, nilai produksi sektor perikanan dalam batas wilayahnya sebesar Rp 2 triliun, nilai input sektor perikanan dalam batas wilayahnya sebesar Rp 1 triliun, nilai produksi sektor pertambangan dalam batas wilayahnya sebesar Rp 2 triliun, nilai input sektor pertambangan dalam batas wilayahnya sebesar Rp 1 triliun, nilai produksi sektor industri dalam batas wilayahnya sebesar Rp 5 triliun, nilai input sektor industri dalam batas wilayahnya sebesar Rp 4 triliun, nilai produksi sektor jasa dalam batas wilayahnya sebesar Rp 6 triliun, dan nilai input sektor jasa dalam batas wilayahnya sebesar Rp 5 triliun. Berapakah PDB negara tersebut?

PDB = Nilai Tambah Sektor Pertanian + Nilai Tambah Sektor Perikanan + Nilai Tambah Sektor Pertambangan + Nilai Tambah Sektor Industri + Nilai Tambah Sektor Jasa

PDB = (Rp 3 triliun – Rp 2 triliun) + (Rp 2 triliun – Rp 1 triliun) + (Rp 2 triliun – Rp 1 triliun) + (Rp 5 triliun – Rp 4 triliun) + (Rp 6 triliun – Rp 5 triliun)

PDB = Rp 6 triliun

FAQ

1. Apa perbedaan antara PNB dan PDB?

PNB mengukur seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara, sedangkan PDB hanya mengukur jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam batas wilayahnya. Oleh karena itu, PNB cenderung lebih besar daripada PDB.

2. Apa tujuan dari menghitung PNB dan PDB?

Tujuan dari menghitung PNB dan PDB adalah untuk mengukur kesejahteraan suatu negara dan pertumbuhan ekonominya. Dengan mengetahui berapa besar PNB dan PDB, pemerintah dapat menilai kinerja ekonomi suatu negara dan menentukan kebijakan yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3. Apa saja pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung PNB?

Ada tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk menghitung PNB yaitu pendekatan pengeluaran, pendekatan produksi, dan pendekatan pendapatan.

4. Apa saja sektor-sektor ekonomi yang termasuk dalam perhitungan PNB dan PDB?

Sektor-sektor ekonomi yang termasuk dalam perhitungan PNB dan PDB meliputi pertanian, perikanan, pertambangan, industri, dan jasa.

5. Apa keuntungan dari menghitung PNB dan PDB?

Dengan menghitung PNB dan PDB, pemerintah dapat mengetahui kinerja ekonomi suatu negara dan menentukan kebijakan yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Semoga Bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya

Cara Menghitung Produk Nasional Bruto dan Produk Domestik Bruto